https://ejurnal.kptk.or.id/oase/issue/feedJurnal Oase Nusantara2023-06-02T14:14:50+07:00Singgih Afifa Putrasinggih.afifa@kemdikbud.go.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Oase Nusantara menerima manuskrip hasil kajian multidisipliner ilmu pendidikan, pelatihan, dan riset di bidang kelautan, perikanan, teknologi informasi dan komunikasi.</p>https://ejurnal.kptk.or.id/oase/article/view/19Pengembangan sistem mitigasi bencana banjir berbasis internet of things (IoT) di Kabupaten Sumbawa Barat2023-06-02T13:13:28+07:00Yudi Ansharyyudi.anshary.80@gmail.com<p>Banjir membawa dampak yang luas di masyarakat baik secara fisik, ekonomi, sosial dan lingkungan, bencana alam ini rutin dan dominan terjadi di Indonesia umumnya dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada khususnya diakibatkan oleh kondisi geologis maupun hidrometeorologis. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi dampak banjir salah satunya pengembangan sistem peringatan dini bencana berbasis <em>internet of things</em> (IoT) sebagai upaya mitigasi bencana banjir di era Revolusi Industri 4.0. Masyarakat KSB khususnya cenderung panik dan trauma jika memasuki musim penghujan dan dirasakan curah hujan tinggi dikarenakan masyarakat tidak mendapatkan informasi yang memadai tentang potensi bencana banjir, padahal potensi banjir dapat di prediksi sejauh mungkin jika dapat dibangun infrastruktur mitigasi bencana banjir mulai dari hulu sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan rancangan pengembangan sistem mitigasi bencana banjir berbasis IoT dengan <em>multi flow analysis </em>untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di KSB. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>Research and Development</em> yang dibagi ke dalam tiga tahap yaitu tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan dan tahap evaluasi. Hasil penelitian meyimpulkan bahwa kegiatan mitigasi bencana banjir dalam hal kesiapsiagaan bencana di KSB saat ini berada pada risiko tinggi dengan prioritas penanganan tinggi. Pengembangan sistem mitigasi bencana banjir ini dirancang bangun dengan <em>multi flow analysis </em>untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana banjir dengan tingkat validitas 94% oleh ahli, 100% oleh praktisi. Sistem Mitigasi bencana banjir berbasis IoT ini terbukti efektif dalam mengukur, menganalisis dan memberikan informasi secara <em>real time</em> tentang mitigasi bencana banjir kepada masyarakat berbasis IoT di Kabupaten Sumbawa Barat.</p>2023-04-30T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.kptk.or.id/oase/article/view/27Pengaruh model pembelajaran flipped classroom dengan google classroom terhadap motivasi dan hasil belajar siswa SMA Negeri 5 Makassar2023-06-02T14:12:44+07:00Reni Jauhariningsihningsihrenijauhari@gmail.com<p>Pemilihan model pembelajaran inovatif seperti <em>Flipped Classrom</em> diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar. <em>Flipped Classroom</em> merupakan model pembelajaran yang dalam proses pembelajarannya peserta didik mempelajari terlebih dahulu materi pelajaran di rumah sebelum kelas dimulai. Selanjutnya kegiatan pembelajaran di kelas berupa mengerjakan tugas, berdiskusi tentang materi atau masalah yang belum dipahami peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran <em>flipped classroom </em>berbantuan <em>google classroom</em> terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik pada materi larutan asam-basa (Mata Pelajaran Kimia di SMA). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasinya adalah kelas XI IPA SMA Negeri 5 Makassar (Tahun Ajaran 2021/2022) yang terdiri dari 8 Kelas. Pengambilan sampel melalui teknik random sehingga diperoleh kelas XI IPA-1 sebagai kelompok eksperimen yang dibelajarkan dengan model pembelajaran <em>flipped classroom</em> berbantuan <em>google classroom</em> dan kelas XI IPA-2 sebagai kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung berbantuan <em>google classroom</em> dengan jumlah peserta didik masing-masing 36 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu angket motivasi belajar, tes hasil belajar, lembar observasi sikap dan keterampilan. Hasil analisis deskriptif menunjukkan nilai rata-rata <em>posttest</em> motivasi belajar dan hasil belajar untuk kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial diperoleh nilai signifikansi untuk motivasi belajar dan hasil belajar kognitif, dimana memberikan indikasi bahwa model pembelajaran <em>flipped classroom</em> berbantuan <em>google classroom</em> berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik.</p>2023-04-28T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.kptk.or.id/oase/article/view/24Perubahan tutupan dan pemanfaatan lahan di Pulau Kaledupa, Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara2023-06-02T14:14:08+07:00Al Azharalazhar.kptk023@gmail.comAri Anggoroarianggoro@unib.ac.id<p>Tujuan studi ini adalah mendeteksi LULCC (<em>land use land cover change</em>) di daratan pulau Kaledupa dari tahun 2002 sampai 2016, melihat pola LULCC berdasarkan ruang di setiap tingkatan teras pulau, dan menilai tingkat heterogenitas spasial di Pulau Kaledupa. Data citra yang digunakan adalah Landsat 7ETM<sup>+</sup> 25 Oktober 2002, Landsat 5TM 06 Februari 2009, dan Landsat 8 OLI 05 September 2016. Pra pengolahan citra mengacu kepada Ardiansyah (2015), dilanjutkan <em>Maximum Likelihood Classification</em> (MLC) dengan menggunakan perangkat lunak ENVI 5.1. Model sederhana pulau (MSP) diterapkan untuk mendukung identifikasi LULC dan perubahannya pada setiap tingkatan teras terumbu Pulau Kaledupa menggunakan ArcMap 10 dan Microsoft Excel. Analisis heterogenitas dan konektivitas spasial menggunakan <em>software</em> <em>Fragstats v.4.2.1.</em> LULCC Pulau Kaledupa dari tahun 2002 hingga 2016 adalah hutan campuran terus mengalami peningkatan dari 3.132,64 ha menjadi 5.057,36; luas area pemukiman juga naik dari 246,87 ha menjadi 327.27 ha; sedangkan lahan terbuka terus menurun dari 4.462,55 ha menjadi 2.419,83 ha. Pemukiman penduduk menjadi salah satu pendorong LULCC di Pulau Kaledupa baik di daratan maupun di laut (1.26% tahun 2002 dan 1.69% tahun 2016). Heterogenitas spasial, mengalami fragmentasi dan perubahan yang cukup bervariasi. Kondisi tersebut mempengaruhi konektivitas spasial LULC. Pada metrik kelas, secara fungsi, penurunan nilai konektivitas (CONNECT) berkisar dari -0.07 hingga -2.36%, sedangkan secara struktur (COHESION) berkurang antara -1.78 hingga -2.36. Sementara itu, pada metrik lanskap, CONNECT memiliki penurunan nilai sebesar -0.35 dan COHESION -0.08.</p>2023-04-27T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.kptk.or.id/oase/article/view/26Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran interaktif ClassPoint2023-06-02T14:13:35+07:00Zaenab Zaenabzaenabrahman18@gmail.com<p>Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran interaktif <em>ClassPoint</em> dalam hal meningkatkan aktivitas belajar siswa di Kelas X SMK Negeri 4 Gowa, khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Penelitian meliputi empat tahap pelaksanaan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TKJ-3 dengan jumlah 35 orang siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2022 yang berlokasi di SMK Negeri 4 Gowa. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X TKJ-3 yang mengikuti pembelajaran dengan Strategi pembelajaran Interaktif <em>ClassPoint </em>pada siklus I termasuk dalam ketegori tinggi. Hasil penelitian ini didukung oleh besarnya persentase siswa yang mencapai ketuntasan yaitu 42,9% atau sebanyak 15 orang siswa dari 35 siswa. Nilai rata-rata skor siswa yang diperoleh pada siklus I adalah 5,9. Pada siklus I masih didapatkan siswa yang memiliki nilai pada ketegori rendah yaitu sekitar 28,5% atau sekitar 10 orang siswa. Siklus II mendapatkan siswa yang memperoleh nilai pada ketegori sangat tinggi yaitu sekitar 14,3 dan sudah tidak ditemukan siswa yang memiliki nilai pada kategori sangat rendah. Siswa yang tuntas pada siklus II mencapai 71,4 % atau 25 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa SMK Negeri 4 Gowa yang belajar dengan strategi pembelajaran interaktif <em>ClassPoint</em>.</p>2023-04-26T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://ejurnal.kptk.or.id/oase/article/view/18Analisis ketercapaian dan faktor-faktor yang memengaruhi smart city berstandar SNI ISO 37122:2019 menuju pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Sumbawa Barat2023-06-02T14:14:50+07:00Yudi Ansharyyudi.anshary.80@gmail.com<p>Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya, mengedepankan pendekatan teknologi informasi dan komunikasi yang diimplementasikan dalam konsep <em>smart city. </em>Namun demikian, belum melakukan kajian ketercapaian standar <em>smart city</em> berdasarkan SNI ISO 37122:2019 yang merupakan standar yang ditetapkan pemerintah sebagai ukuran dasar sebuah kota dalam mencapai taraf yang dikategorikan <em>smart city</em>. Pada satu sisi, pembangunan yang umumnya mengabaikan dampak lingkungan sehingga mengancam pembangunan yang berkelanjutan. Konsep <em>smart city</em> sebagai sebuah konsep pembangunan di era revolusi industri 4.0. seharusnya berjalan beriringan dengan konsep pembangunan berkelanjutan khususnya di KSB. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator, mengetahui faktor-faktor penunjang dalam penerapan, serta mengetahui kaitan antara penerapan <em>smart city </em>berdasarkan SNI ISO 37122:2019 dengan pembangunan berkelanjutan di KSB. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan <em>Mix Method Model Concurrent Embedded</em> yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif secara simultan dengan bobot yang berbeda. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat ketercapaian indikator <em>smart city</em> berdasarkan SNI ISO 37122:2019 di KSB saat ini mencapai 56,30%. Hasil terebut menunjukkan secara keseluruhan ketercapaian sudah dikategorikan cukup, namun belum cukup dikatakan ideal dan memenuhi standar. Faktor-faktor pendukung meliputi sarana dan prasarana telekomunikasi yang memadai, dukungan pemerintah daerah dan sumber daya alam, sedangkan faktor penghambat meliputi koordinasi dan kewenangan yang terbatas antar lembaga, komitmen untuk memenuhi standar dan pemeliharaan sistem masih rendah, fokus anggaran yang masih kurang, kondisi geografis, keterbatasan sumber daya manusia dan keterbatasan sosialisasi dan mengubah kultur masyarakat (literasi digital). Penerapan <em>smart city</em> berdasarkan SNI ISO 37122:2019 berkaitan erat dengan kerangka <em>smart city</em> menuju pembangunan berkelanjutan mengingat sama-sama berpusat pada ICT dan berkaitan erat pula dengan pembanguan yang berlandaskan pada tujuan pembanguan berkelanjutan (TPB) yang telah diterapkan di KSB.</p>2023-03-17T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##